Oleh: Nurul Hidayati
" Masih.. Seperti Borobudur, Istimewa, Momo, Tic-tic" Ujar siswanto, pria kelahiran 1993 ini ketika ditanya masih adakah snack yang harganya 100 rupiah.
Karena sasaran dagangnya adalah anak-anak, maka siswanto sengaja menjual snack yang harganya terjangkau untuk kantong anak-anak kampung.
Usaha yang dilakoni yaitu melanjutkan usaha orang tua. Yaitu dagang snack dan roti. Bisa dibilang baru merintis usaha. Karena baru berjalan kurang lebih 9 bulan lamanya.
Meski tergolong usaha yang dirintis dan yang dijual snack untuk anak-anak. Siswanto mampu meraup keuntungan sebesar Rp. 100.000,- per bulannya.