Jumat, 14 Maret 2014

Politik Islam Anti Galau

Oleh: Sa'diyah Masim.

Perdebatan saat ini tentang kebangkitan islam telah menyebabkan masalah-masalah yang berkaitan dengan hakikat, karakteristik, serta ruang lingkup suatu negara islam dan sistem politik islam yang khas, mendapat sorotan tajam.

Ditemui dalam perkuliahan rutin Pengantar Ilmu Politik Rabu, 12 Maret 2014, Yusuf Wibisono S. IP menuturkan "Dalam Islam, negara didirikan atas prinsip-prinsip tertentu. Yang ditetapkan al-qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Paling tidak seorang pemimpin harus mempunyai 4 karakter, yaitu shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah"

Terbukti  secara ilmiah, Islamlah yang menjadi kiblat dalam perumusan Undang-undang pertama dalam peristiwa Piagam Madinah yang secara tidak langsung diikuti oleh dunia.Secara konstitusional Islam sangat bisa diterapkan dalam kehidupan tatanan negara. Biar bagaimana pun kehadiran negara mutlak adanya karena ada beberapa alasan yang bisa dikomunikasikan terkait hal tersebut.

Saat ini tidak bisa kita mengatakan tidak penting terjun kedalam dunia perpolitikan, meskipun faktanya sulit sekali memperjuangkan syariat islam didalam konstitusi, Namun demikian usaha tetaplah harus dilakukan. Tidak bisa kita bayangkan Jikalau tidak ada satupun dari umat islam yang maju dengan partai politiknya. Tentu perjuangan akan semakin sulit.

Maka dari itu umat islam haruslah mendukung apapun gerakan islamisasi dan tidak galau dengan problematika politik pasca pemilu nanti, karena masing-masing kita berjuang ke arah yang sama meskipun dari berbagai penjuru.