Oleh: Wijdi Atqiya
Berawal dari coba-coba, dua orang mahasiswi yang akrab di sapa ila dan decil ini membuka usaha. "Sebenarnya inisiatif untuk jualan sudah ada dari dulu" kata ila. "Karena kepepet sih sebenarnya kita mau jualan" terus decil. Mereka berjualan snack dan makanan ringan di kampus nya. Pertama dan kedua kali jualan, mereka mengalami kerugian. Setelah ketiga kalinya mereka mulai bisa menutup kerugiannya dan mendapatkan laba 30.000 saja. Masing-masing hanya mendapat 15.000. "kita gunakan laba ini untuk nambahin modal aja" jawab ila ketika ditanya untuk apa laba mereka yang sedikit itu.
"Kita lebih mementingkan pesanan konsumen, apa yang mereka mau kita sediakan" kata decil.." Kita juga membeli makanan-makanan yang menurut kita enak, karena kalo kita beli dagangan kita otomatis uang nya kembali lagi", tambah mila. Itu lah cara mereka mensiasati kerugian dan persaingan antar penjual di kampus. Mereka berdua memang punya cita-cita untuk menjadi pembisnis. Mereka pun akan meneruskan usahanya sampai selesai kuliah, "In Syaa.a Allah" .
"Kita belum punya rencana untuk ke depannya, tapi kita berharap usaha kita tetap berjalan dan punya uang tabungan sendiri agar bisa meringankan tanggungan orang tua" harap ila dan decil.