Oleh: Puji Utami
Suatu kali penulis pernah membaca sebuah kisah, di mana ada seorang suami yang protes terhadap istrinya karena ia tidak mau bekerja. Kemudian ia mengadukan hal tersebut kepada seorang psikolog, bahwa istrinya tidak mau membantunya bekerja.
psikolog itu pun menjawabnya dengan sebuah pertanyaan " Kalau begitu apa yang dilakukan istrimu di rumah setiap harinya?"laki-laki itu menjawab : " Ya,,, ia hanya mengurus rumah, aku dan anakku"
" Lalu jam berapa ia bangun ?" tanya psikolog lagi'
" Ia bangun pagi setiap hari, sebelum subuh ia sudah bangun untuk menyipkan sesutu untukku dan anakku. Mulai dari mencuci pakaian, bersih-bersih rumah, masak dan lain-lain. karena aku masuk kerja pagi dan anakkku juga masuk sekolah pagi, oleh karenanya sebelum kami berangkat, sarapan sudah siap " jelas laki-laki tesebut
" Jam berapa kamu berangkat dan jam berapa kamu pulang?" tanya psikolog lagi.
Sang suami tadi menjawab, "Aku berangkat pagi-pagi jam 07.00 dan pulang di sore hari pukul 17.00."
"Lalu apa yang istrimu lakukan saat engkau pulang dari kerjamu?" sambung psikolog tadi.
" dia menyambutku, menyediakan aku mminum dan merapikan pakaian kerjaku, sedang aku mandi, makan lalu istirahat..." jawab sang suami dengan santai.
" apa setiap kamu pulang istrimu sedang santai-santai?" tanya psikolog lagi
" heemm... tidak, ia melanjutkan pekerjaannya, membereskan rumah, atau mungkin memasak, menyetrika, menyapu, mengepel atua hal lain..."
" lalu kapan istrimu istirahat?"
"dan siapa yang tidka bekeja, cobalah renungkan...! sejak kamu belum bangun dari tidurmu, istrimu sudah memulai pekerjaannya, sampai kamu pulang dari pekerjaanmu, istrimu belum menyelesaikan pekerjaanya. mana yang lebih banyak ? pekerjaanmu atau pelrjaannya?
apakah kamu masih menganggapnya tidak bekerja? "
timpalnya lagi.
sang suami itu kemudian tertunduk dan menangis, karena ia sadar bahwa selama ini kurang memperhatikan istrinya, dan menganggap remeh pekerjaannya, padahal pekerjaanya lebih banhyak menyita waktu ketimbangn dirinya, yang jika dituruti tidak aakn ada habisnya pekerjaaan itu.
pelajaran yang sangat berharga bagi para suami agar lebih perhatian terhadap pekerjaan istrinya, renungkanlah betapa pekerjaan istri itu begitu banyak 1 x 24 jam,jika dituruti tidak akan ada habisnya