Oleh: Dian Kurniaty
Selasa, 16 September 2014. Sejatinya sebuah organisasi dalam lingkup sekolah atau kampus itu harus mewarnai kegiatan yang ada dikampus tersebut, akan tetapi jika adanya organisasi tersebut malah tenggelam oleh orang - orang yang berada di dalamnya akan disebut apa organisasi itu...?
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswi) Akhwat Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir, yang pertama kali dibentuk pada 3 September 2013, dengan anggota kurang lebih 20 orang dan terdiri dari delapan divisi, yang lebih mengedepankan pada misi pengkaderan da'iyyah.
Meski terbilang cukup baru, organisasi ini memiliki beberapa kendala yang timbul dari lingkup internal maupun eksternal, seperti adanya hambatan internal dari gesekan antara anggota yang wajar, karena setiap dari kami mempunyai pikiran yang berbeda, kemudian hambatan dari lingkup eksternal, yaitu BEM Akhwat ini masih terbilang muda atau baru lahir jadi kami masih kekurangan dalam berhubungan dengan organisasi lain yang ada diluar untuk berbagi informasi, atau pengalaman bagaimana berorganisasi, ketus ketua BEM Akhwat yang juga pernah mengetuai Jam'iyyah Ma'had 'Aly Ar - Royah ini.
Sudah sekitar berapa bulan ini BEM Akhwat STID M Natsir memang mengalami kevacuman karena beberapa hambatan intern dan juga ekstern tadi, kemudian banyaknya kegiatan yang disuguhi oleh bagian prodi yang meminta waktu banyak sehingga sebagian dari program BEM Akhwat ini harus dipending, dan sampai saat ini sebagian dari pengurus BEM Akhwat masih harus berurusan dengan tugas KAFILAH DAKWAH yang belum kelar, lanjutnya dengan nada sumringah karena kepengurusan BEM Akhwat sendiri yang hanya menghitung bulan lagi.
Namun demikian ketua BEM Akhwat STID M Natsir ini berharap agar generasi selanjutnya bisa mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya, dan saya sangat berharap agar mutu kinerja BEM Akhwat semakin ditingkatkan dari yang sebelumnya, Wallahu A'lam..