Senin, 21 April 2014

Fiksi Bukan Dunia Muslimah

Oleh: Fadhiellah


Prodi kampus C menyelenggarakan pelatihan Worshop Jurnalistik Islam pada Senin, 21/6. Acara ini diikuti oleh mahasiswi semester VI dan VIII. Adapun pemateri dari Pelatihan ini disampaikan oleh sebagian Tim Redaksi Majalah Aulia yang diwakili oleh Ibu Santi, Ibu Nina dan Ibu Novi.

"Setiap kata, huruf harus dipertanggung jawabkan" tutur Bu Santi dari Tim Redaksi Majalah Aulia. itulah alasan kenapa sebuah tulisan berjenis fiksi bukan dunia Muslimah.

Seorang Muslim tentu mengetahui seorang Imam besar yang merupakan wartawan terbaik di dunia, Ialah Imam bukhari dan Iman Muslim. Bagaimana  tidak, untuk menemukan satu hadits harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter. Mereka menulis dengan penuh pertanggung jawaban.

Sehingga di sanalah letak kekuatan seorang wartawan yang telah melakukan verifikasi-verifikasi. "maka jadi penulis harus seperti itu'', Lanjut Bu Santi yang pernah bekerja di sebuah koran berbahasa Inggris saat menyampaikan materi ini.

Pada awalnya Majalah Aulia ini bernamakan Majalah Aliya,  yang fokus pada orientasi untuk mengajak para Muslimah untuk berjilbab.

Namun, selain dari fokus diatas, Sebagai Majalah Islam dan peduli dengan kemuslimahan Majalah Aulia memiliki tiga fokus utama yang terkandung dalam Majalah tersebut. Pertama, Pengenalan aqidah shahihah, kedua Pembinaan ruhiyah, dan ketiga kemuslimahan. Itulah fokus utama yang mebingkai Majalah Aulia ini menjadi Majalah Islam.