Oleh: Muna
Kantin kampus sepi, karena banyak mahasiswi yang berjualan di setiap kelasnya. Diantaranya pancake durian, seblak, gorengan, dan makanan ringan lainnya. Namun, kebanyakan dari mereka berjualan gorengan. Dan dijual ketika jam istirahat. Sehingga membuat mahasiswi lebih memilih membeli jajanan yang dijual teman-temannya. Ditambah lagi, jajanan yang dijual di kantin terbilang jauh lebih mahal.
Selasa (17/5/2015) lalu, pengumuman di salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta membuat geger para mahasiswi yang berjualan. Pasalnya, para mahasiswi tidak diperkenankan untuk berjualan di area kampus. Kemudian disusul dengan razia ketika jam istirahat.
Sebut saja namanya Acha. Ia mengatakan, "untung aja hari itu yang mesen seblak dikit, jadi aman lah." Acha berjualan seblak dengan sistem pesanan. Jadi, ia hanya akan membawa seblak sesuai dengan pesanannya saja.
Mahasiswi asal Depok ini mengatakan pula bahwa teman-teman di kelasnya hanya membawa sedikit dari dagangan mereka pada hari itu. Sehingga tidak terlalu membuat sakit hati ketika dagangan tidak terjual habis. Razia itu sebagai bentuk peringatan. Dan bagi mahasiswi yang terkena razia, diharapkan agar langsung menghadap rektor.