Oleh: Puji Utami
Naiknya BBM tahun lalu telah menimbulkan dampak yang cukup besar. Mulai dari melonjaknya harga bahan pangan, sampai ongkos jasa angkutan umum.
Contohnya saja bis 9BT Via Tol Cikunir. Mobil angkutan umum yang sering penulis naiki dari Bulak Kapal, Bekasi Timur menuju Ceger, Jakarta Timur.
Sebelum kenaikan BBM, ongkos 9BT Via Tol Cikunir hanya Rp. 6.000 saja, namun setelah harga BBM naik, ongkos jasa angkutan umum jga ikut naik. Yang sebelumnya Rp. 6.000 menjadi Rp. 8.000, yang sebelumnya Rp. 2.000 menjadi Rp. 3.000. Contohnya angkot 02 Ceger-Cipayung. Coba saja jika itu semua kita kalkulasikan dengan ditambah kenaikan harga bahan pangan sehari-hari, Berapa banyak kita harus menambah pengeluaran kita sehari-hari?
Kamis, 1 Januari 2015 kemarin, harga BBM telah diturunkan. Yang tadinya Rp. 8.500 menjadi Rp. 7.500. Tapi apakah ongkos jasa angkutan umum juga ikut turun?
Kamis, 1 Januari 2015 kemarin, harga BBM telah diturunkan. Yang tadinya Rp. 8.500 menjadi Rp. 7.500. Tapi apakah ongkos jasa angkutan umum juga ikut turun?
Tidak, ongkos jasa angkutan umum tidak ikut turun. Lalu bukankah naiknya ongkos transportasi umum disebabkan oleh naiknya harga BBM?