Rabu, 31 Desember 2014

Tak Ada Alasan Untuk Cuci Tangan Dari Kebhatilan Oleh : Fadiellah

"Anda tidak punya alasan atau cuci tangan dari kebathilan" tutur Ust. Tony Syarqy selaku dewan syuro tim JITU pada acara seminar jurnalistik untuk muslimah di Jati padang-Jakarta (13/14). Di zaman yang kini telah nyata antara kebathilan dan yang haq semakin terlihat di permukaan, mewajibkan setiap umat muslim untuk berda'wah dan  tidak duduk diam melihat apa yang terjadi di media sosial maupun media lainya.
 
Realitas yang terjadi  dimana banyaknya umat islam yang merasa kesal, marah dan merasa terlecehkan jika agamanya dilecehkan dan dihina serta dipinggirkan di media-media sosial, tetapi sayangnya umat islam kebanyakan tidak dapat berbuat apa-apa.

Berbeda pada masa kemerdekaan Indonesia dulu, ketika bangsa Indonesia dihadapkan dengan kebhatilan penjajahan di negri sendiri, umat islamlah yang menjadi benteng perjuangan bersama para ulama. Peranan masjid maupun pesantren sangat kental dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Bukan seorang pejuang dari gereja atau orang-orang non muslim lainya, tetapi  umat islamlah yang memerangi kabathilan-kebathilan tersebut.

Tetapi kenapa saat ini seolah olah umat islam yang menjadi sebuah kebathilan sehingga sedikit demi sedikit disingkirkan oleh negrinya sendiri??

Melihat fakta demikian menjadi sangat mungkin bagi umat islam kembali bersatu untuk berda'wah  memerangi kebathilan yang terjadi di muka bumi ini termasuk di media sosial atau media-media lainya. Sehingga tidak akan ada lagi alasan bagi umat islam untuk duduk diam melihat kebhatilan.