Oleh: Resi Anriani
Kehidupan sudah berubah, manusiapun berubah tidak kalah dengan dunia. Jika dibandingkan dengan acara yang tidak bermanfaat seperti arisan, menonton tv, mengunjungi acara yang dimna jauh sekali dengan keimanan seseorang, jauh lebih banyak ketimbang mengunjungi kajian yang insya allah bermanfaat. Dan banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. "Ujar seorang mahasiswi". Sebut saja namanya zubaidah.
Kajian bulanan yang dilaksanakan di Mesjid Nurul Amal jakarta timur komplek BI Yasporbi. Bersama ustadz Farid Ocbah, MA. Dengan tema "Mewaspadai Aliran-aliran Sesat Yang Ada Di Indonesia".
Pemakai baju hitam mengatakan bahwa kajian ini sungguh menarik dan bagus sekali, khususnya pada saat seperti ini yang dimana bnyak sekali aliran-aliran yang kurang jelas dan itu akan membahayakan kaum muslimin. Sehingga korban semakin bertambah. Lalu siapa korban tersebut? Pastilah orang awam yang kurang femahaman agama sehingga mudah untuk dibuli.
Sayangnya jama'ah yang mnghadiri acra tersebut bisa dihitung, kurang lebih yang datang Mahasiswi Stid dan LPIA. Sehingga acara yang seharusnya meriah untuk membongkar kesesatan syiah kini sepi.
Kelahiran jawa itu mengatakan bahwa coba bandingkan dengan acara-acara yang tidak bermanfaat yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi oleh kaum muslimin dengan acara yang seharusnya inilah saatnya kaum muslimin merapatkan barisannya untuk melawan musuh-musuh yang ada. Dan inilah tanda-tanda akhir kehidupan. Innalilah.
Minggu, 30 November 2014