Oleh: Falhiyatul Zakiyah (semester VII)
Seorang Muslim tentu tidak boleh mengucapkan selamat natal, apalagi mengikuti perayaannya. Itu sudah jadi prinsip umat Islam. Namun masih banyak yang belum memahami hal ini dan tetap bertoleransi dalam hal yang terlarang.
Sebagaimana pada 23 Desember 2014 ustadz Felix Siauw menulis di akun twitternya "jaga toleransi kita, tak perlu ikut-ikutan perayaan agama lain | tak perlu ucapkan selamat atas apa yang bukan hari raya kita. (@felixsiauw)
Bagaimana jika seorang tokoh dari kalangan Muslim atau bahkan ustad/kiyai yang tampil di depan umum dan kemudian mengucapkan 'Selamat Natal' kepada umat Kristen? Maka sesungguhnya tanpa disadari hal tersebut telah merusak akidahnya dan akidah umat Islam yang mengikutinya. (hizbut-tahrir.or.id)
Ucapan 'selamat' artinya adalah doa (ucapan, pernyataan) yang mengandung harapan supaya sejahtera, sukses, tidak kurang suatu apa pun, beruntung, tercapai maksudnya. Maka ucapan Selamat Natal adalah sebuah pernyataan harapan atau dukungan atas Kelahiran Yesus sebagai Tuhan anak (anak Tuhan) yang sekaligus membenarkan ajaran Trinitas. (hizbut-tahrir.or.id)
Sedangkan dalam Islam, Nabi Isa as adalah seorang Nabi utusan Allah SWT, seorang manusia biasa, yang juga makan, memiliki istri dan berketurunan.