Rangkaian daurah yang diikuti sebagai bekal untuk terjun ke TPA. Ujar Pembimbing Pembinaan Karakter Kampus C STID Mohammad Natsir Ustadzah Dewi Fitriani, didepan para mahasisiwi Peserta Praktikum Dakwah yang berjumlah sekitar 40 peserta. ketika memberikan sambutannya dalam rangka pembukaan daurah iqra' (19/10).
Dalam pembukaannya, Ust. Ahmad Annuri, MA mengucapkan salam kepada para peserta dengan nada bahasa anak-anak TPA sebagai contoh. Dalam materinya beliau mengatakan bahwa buku iqra' itu adalah sebuah panduan bahan ajar, yang didalamnya mengandung pokok/metode pengajaran iqra'.
Di Indonesia kurang lebih ada 188 metode pengajaran al-qur'an, diantarnya yaitu metode Baghdadiyah, Metode Iqra', Metode Qira'ati dan lain sebagainya. Oleh sebab itu tidak dianjurkan bersikap fanatik terhadap metode apapun, dan tidak boleh menghina atau meremehkannya.
"Kunci sukses pengajaran buku iqra', terhadap anak-anak agar cepat membaca Al-qur'an tergantung dari kemampuan guru dan kecerdasan anak itu sendiri. Serta tidak membatasi anak dengan lembar ketika membaca tetapi membatasinya dengan waktu." Ujar ust. Ahmad Annuri, MA kepada para peserta.
Selanjutnya, bagaimana cara memanajemen pengelolaan TPA?
Menurut ust. Ahmad Misbahul Anam, MA. Ada tiga cara bagaimana langkah memanajemen pengelolaan TPA. Pertama, how to image (menghidupkan). Kedua, how to manage (team work), dan ketiga, how to make success.
Agar ketiga langkah itu dapat terlaksana, kita harus memperhatikan prinsip pengelolaan TPA yaitu melayani, memahamkan, mensosialisasikan, dan mempertanggungjawabkan. Selain itu tujuan dari TPA sendiri adalah untuk mendekatkan warga dengan TPA, serta mendidik anak-anak untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa.
Diharapkan pelatihan yang diselenggrakan ini, bisa memotivasi para mahasiswi dalam menjalankan tugasnya untuk terjun di masyarakat melalui TPA. karena kemajuan islam dan bangsa ini ada di tangan generasi mudanya. Wallahu a'lam bish-shawab...