0leh: Resi Anriani
Tidak hanya harta yang harus di sedekahkan kepada fakir miskin. Bumipun membutuhkan sedekah dengan sebutan sedekah bumi, kenapa demikian? Sedekah bumi ini dilakukan secara berturut-turut atau turun menurun setiap tahunnya yang diadakan pada bulan hapit dengan hasil panen masyarakat itu sendiri bertepatan pada bulan zul qo'dah yaitu bulan September, dengan tujuan menjungjung tinggi warga masyarakat Betawi, memperkuat silaturohmi masyarakat dan menyatukan warga masyarakat, dan melestarikan budaya warga masyarakat Betawi.
Pada hari Minggu tanggal 14 September 2014 bertepatan di jalan Mandor Hasan no 45 Ci payung Jakarta Timur. Diadakannya acara sedekah bumi yang berlangsung dua hari dua malam. Dengan acara yang sangat meriah dengan sebutan perak (pesta rakyat).
Kepala suku mengatakan perak ini merupakan adat kebiasaan yang dilakukan secara turun menurun dan ini adalah generasi ke tiga yang di adakannya. Akan tetapi acara perak ini tidak seperti pada tahun tahun sebelumnya banyak warga masyarakat yang sudah tidak percaya dengan acara perak ini. Disebabkan karena masyarakat itu sendiri beranggapan bahwa acara ini merupakan sebuah kesyirikan, generasi ketiga ini meneruskan dari generasi-generasi sebelumnya yaitu yang diadakan oleh nenek moyang itu sendiri.
Adapun acara di dalamnya yaitu melakukan tahlilan, berdo'a meminta ke amanan, dan acara makan bersama yang di adakan di pinggir jalan kemudian sawer menyawer dan acara puncak pada malam selasa yaitu mengadakan wayang kulit dengan di meriahkan oleh pasar malem. Sedangkan acara makan itu sendiri dilakukan oleh seluruh warga masyarakat sekitar baik muslim maupun non muslim yang terdiri dari anak keci, wanita dan laki-laki, dimana semua warga masyarakat berkumpul.
Adapun donatur yang didapatinya berasal dari suka rela masyarakat setempat. Hasil yang didapatinya berjumlah sekitar 15 juta. Acara tersebut diresmikan oleh ketua Rt setempat, ketua Rw setempat, Kapolsek. Acara ini adalah acara perak yang sangat meriah akan tetapi tidak memaksan untuk mengikutinya hanya siapa saja yang mau mengikutinya. Mereka mengatakan orang yang menganggap acara itu sebuah kesyirikan yang disebut panatik itu tidak diikut sertakan.
Adapun acara tersebut tidak disyari'atlan dalam islam karena acara tersebut merupakan sebuah kesyirikan.