Rabu, 31 Desember 2014

Untukmu yang Terlepas

Oleh: Sa'diyah Masim ( Semester 7)

"Sebentar.." sang penceramah mengalihkan perhatian. "Saya akan berikan ini kepada salah satu dari anda, tapi sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini,"  ia berdiri mendekati hadirin . Uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat-lipat, kucel,  lusuh.
Lalu bertanya lagi, "siapa yang masih mau uang ini?" jumlah tangan yang teracung tak berkurang. "Baiklah" jawabnya. "Tapi apa jadinya bila saya melakukan ini?" ujarnya sambil menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjak-injak dengan sepatunya. Meski masih utuh kini uang itu jadi amat kotor dan tidak mulus lagi.

"Nah,  apakah sekarang masih ada yang berminat?" tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak, "baiklah, hadirin sekalian". Anda baru saja menghadapi sebuah pelajaran penting.

Apapun yang terjadi dengan uang ini, anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor uang itu tetap bernilai Rp. 100rb. tutur Ust. Burhanudin Lc (30/11) dalam kajian bulanan remaja di Jakarta Barat.

Hal yang menarik dari kesimpulan Ustadz asal Sukabumi ini  ialah bahwa dalam kehidupan ini kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan belepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita.

Anda tidak akan pernah kehilangan nilai dimata mereka yang mencintai anda,  terutama Allah swt. Maka dari itu jangan lepaskan Allah, kembalilah pintu taubat selalu terbuka untuk anda.