Oleh: Wijdi Atqiya
Tahukah bahwa yahudi pernah mengalami goncangan jiwa. Mereka melakukan perbuatan menyimpang dari kemanusiaannya. Sebenarnya hal ini sudah disebutkan didalam Al-Qur'an. Namun kita tidak memahaminya.
Diantara prilaku-prilaku stress mereka yaitu:
1. Allah telah membebaskan mereka dari peribadahan Fir'aun dan kaumnya. Lalu menjadikan bagi mereka jalan di lautan. Disamping itu, mereka tidak menghargai sama sekali ni'mat-Nya. Bahkan mereka malah meminta agar dikembalikan kepada syirik ketika melihat kaum musyrik.
Dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-A'raaf ayat 138 yang artinya: "Dan kami sebrangkan Bani Israil ke lautan itu ketika mereka sampai mereka berkata, "Wahai Musa! buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan."Musa menjawab," Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh."
2. Mereka pernah berkata kepada Nabi Musa 'alaihissalaam bahwa mereka tidak akan beriman sampai mereka melihat Allah secara nyata. Karena itu mereka tersambar petir dan mereka menyaksikannya.
Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 55 menyebutkan:
(...وإذ قلتم يا موسى لن نؤمن لك حتى نرى الله جهرة فأخذتكم الصاعقة وأنتم تنظرون)
3. Allah memerintahkan mereka melalui Musa 'alaihissalam agar berjihad dijalan Allah, dan memasuki negeri palestina. Tetapi mereka malah berkata " hai Musa kami tidak akan pernah memasukinya selagi mereka masih berada didalmnya. Maka pergilah kamu bersama tuhanmu dan perangilah mereka. Biarlah kami untuk duduk disini saja. (Al-Ma'idah ayat 24)
4. Allah telah menurunkan kepada mereka makanan dari langit (Al-manna dan Salwa). Keduanya adalah makanan paling enak dan paling baik. Tetapi mereka malah meminta kepada Musa agar Allah mengeluarkan kepada mereka makanan dari bumi. Seperti bawang-bawangan dan kacang-kangan. Dapat dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 61.
5. Ketika itu nabi Musa pergi dan menghilang selama 40 malam. Sewaktu dia kembali, dia melihat kaumnya sedang menyembah sapi. Lalu mereka berkata: "ini adalah tuhan kami dan tuhannya Musa." Mereka juga berma'siat kepada Harun dan mengikuta Samiri pemilik sapi.
(Majalah Al-Bayan)