Oleh: Iin Indah Fauziah
29 Desember 2014, anggota salah satu group Whatshap "Ruqyah Learning Center" digegerkan dengan sebuah foto yang dikirim oleh salah satu anggota groupnya. Di foto itu terlihat seorang anak yang bernama Ahmad Zhafran Al-Hafidz usianya baru tiga tahun. Tetapi dia sudah berani memerangi syaitan dengan ruqyah syar'iyyah. Dengan menggunakan sarung tangan hitam di tangan kanannya, anak kecil itu tampak serius sedang meruqyah salah seorang ibu yang telah terbaring lemah.
"Itu anak memang selalu terlibat dengan sendirinya ketika ada sesi ruqyah. Dan dia membaca dengan hafalannya. Anak kecil masih bersih dari dosa. Dan syaitan sangat menakutinya", tutur sang ayah yang juga merupakan praktisi ruqyah syar'iyyah.
Walaupun demikian ada beberapa Ustadz dan praktisi ruqyah lainnya yang kurang setuju dengan keterlibatan anak kecil dalam kegiatan ruqyah ini. "Afwan Jiddan, melibatkan anak-anak dalam ruqyah dengan tujuan untuk menanamkan tauhid tentu hal yang sangat positif. Tetapi jika keterlibatan anak-anak dalam ruqyah lebih dari itu dan terlalu sering, menurut saya lebih baik dihindari. Karena dalam hadist kita temui bahwa anak-anak dalam proses ruqyah adalah objek terapi. Sebagaimana doa yang dipanjatkan Baginda Nabi untuk hasan dan husain. Sulit kita temui anak-anak di zaman itu meruqyah orang. Akan lebih indah jika anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai dunianya dan sesuai masanya", terang Ustadz Nadhif.
"Mungkin lebih afdhal kriteria baligh untuk seorang peruqyah. karena konsep anak hanya hafalan belum paham prosedur peruqyah", kata Ustadz Ma'mun Abu Fatih.